Indonesia di
pelupuk mataku
Kondisi
yang terjadi akhir-akhir ini di negeri kita, di bumi pertiwi yang kita cintai,
carut marut kerusakan diberbagai lini. Baik pria, wanita, tua maupun muda
masing-masing memiliki kerusakan yang
beraneka ragam, anak-anak SMP bahkan sekolah dasar sudah mulai banyak yang
berani beradegan seks bebas seakan mereka tidak ada rasa malu didepan umum
bahkan akan hasil yang di upload di dunia maya untuk disimak oleh banyak orang.
Tentu kondisi yang seperti menjadikan hati anda terseset sakit hati. Moral dan
harga dirinya seakan begitu murah. Kita sebagai warga negara yang baik dan
beriman tentunya tidak akan rela ini terjadi dan terus berkepanjangan. Anda
pasti bertanya kapankah negeri saya berubah, berahlak, berkarakter, makmur, sejahtera,
dan damai. Bahu membahu, tolong-meolong, kemajuan dari berbagai aspek akan
terwujud dengan persyaratan amal sholeh, dan mengamalkan semua itu atas dasar
motivasi iman kepada Allah, bukan kepada partai, bukan karena jabatan, bukan
karena golongan, tapi betul-betul karena lillah dalam hal menunaikan amanah,
Allah SWT memberikan amanat kepada siapa saja yang dia kehendaki dan engkau
pula yang mencabut amanat itu dari siapa saja yang engkau kehendaki. Namun
siapakah orang yang paling ideal untuk memikul amanat adalah orang yang
memiliki krediabilitas tinggi, professional dan dipercaya. Orang pandai dan
cerdas di negeri ini banyak namun yang amanat jarang. Betapa banyak orang yang
dahulukannya kita eluh-eluhkan, kita anggap mereka adalaah pakar, namun tidaklah
terbukti ternyata tidak amanat, hari
demi hari terus membuktika bahwa sama sekali dia tidak memiliki amanah walaupun
dia cerdas dan pandai. Karenanya kita mengeluh siapakah sejatinya orang yang
bisa memimpin membawa negeri ini dengan amanah bukan karena kepentingan
pribadi, golongan, namun benar-benar karena Allah swt.
Jangan
mudah kita terpercaya dengan isu berita yang disebar oleh media-media yang ada,
media semuanya bersifat komersial mencari keuntungan. Siapapun yang memberi
keuntungan besar. Maka dialah yang akan dinilai oleh media, kita sudah jenuh
dengan pemberitaan-pemberitaan yang bersifat komersial. Umat islam sudah
menjadi korban sekian lama dengan pemberitaan-pemberitaan yang tidak jelas.
No comments:
Post a Comment
Yang Penting Komentar!