Bisnis Pulsa

Sunday, March 29, 2015

Indonesia di pelupuk mataku



Indonesia di pelupuk mataku
Kondisi yang terjadi akhir-akhir ini di negeri kita, di bumi pertiwi yang kita cintai, carut marut kerusakan diberbagai lini. Baik pria, wanita, tua maupun muda masing-masing memiliki kerusakan  yang beraneka ragam, anak-anak SMP bahkan sekolah dasar sudah mulai banyak yang berani beradegan seks bebas seakan mereka tidak ada rasa malu didepan umum bahkan akan hasil yang di upload di dunia maya untuk disimak oleh banyak orang. Tentu kondisi yang seperti menjadikan hati anda terseset sakit hati. Moral dan harga dirinya seakan begitu murah. Kita sebagai warga negara yang baik dan beriman tentunya tidak akan rela ini terjadi dan terus berkepanjangan. Anda pasti bertanya kapankah negeri saya berubah, berahlak, berkarakter, makmur, sejahtera, dan damai. Bahu membahu, tolong-meolong, kemajuan dari berbagai aspek akan terwujud dengan persyaratan amal sholeh, dan mengamalkan semua itu atas dasar motivasi iman kepada Allah, bukan kepada partai, bukan karena jabatan, bukan karena golongan, tapi betul-betul karena lillah dalam hal menunaikan amanah, Allah SWT memberikan amanat kepada siapa saja yang dia kehendaki dan engkau pula yang mencabut amanat itu dari siapa saja yang engkau kehendaki. Namun siapakah orang yang paling ideal untuk memikul amanat adalah orang yang memiliki krediabilitas tinggi, professional dan dipercaya. Orang pandai dan cerdas di negeri ini banyak namun yang amanat jarang. Betapa banyak orang yang dahulukannya kita eluh-eluhkan, kita anggap mereka adalaah pakar, namun tidaklah terbukti  ternyata tidak amanat, hari demi hari terus membuktika bahwa sama sekali dia tidak memiliki amanah walaupun dia cerdas dan pandai. Karenanya kita mengeluh siapakah sejatinya orang yang bisa memimpin membawa negeri ini dengan amanah bukan karena kepentingan pribadi, golongan, namun benar-benar karena Allah swt.
Jangan mudah kita terpercaya dengan isu berita yang disebar oleh media-media yang ada, media semuanya bersifat komersial mencari keuntungan. Siapapun yang memberi keuntungan besar. Maka dialah yang akan dinilai oleh media, kita sudah jenuh dengan pemberitaan-pemberitaan yang bersifat komersial. Umat islam sudah menjadi korban sekian lama dengan pemberitaan-pemberitaan yang tidak jelas.

No comments:

Post a Comment

Yang Penting Komentar!